top of page

Jika dunia pesantren NU lekat dengan nilai-nilai keIslaman yang Rahmatan lil alamin, masuknya kelompok professional diharapkan membawa praktik – praktik terbaik kekinian yang berbasis sains-teknologi, etos manajemen modern, dan etika publik. Perpaduan ini mendorong bermuaranya nilai – nilai kesantrian, keprofesionalan dan kenusantaraan dalam sosok masyarakat professional santri.

 

Kaum santri dijiwai nilai-nilai keprofesionalan, dan kaum profesional diperkaya dengan nilai-nilai kesantrian. 

 

Terwujudnya kebangkitan masyarakat profesional santri yang sejahtera, bernapaskan Pancasila dan Islam Rahmatan Lil Alamin, mengarus-utamakan kenusantaraan, demi terwujudnya kebahagiaan umat dan bangsa, merupakan visi NUCircle. Visi ini sejatinya menjadi momentum kebangkitan umat (nahdlatul ummah al musyarakiyah) melalui keterlibatan kaum profesional membersamai seluruh lapisan warga Nahdliyin, untuk mencapai tujuan dan cita-cita bersama (ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani).

Dr. R. Gatot Prio Utomo
Ketua Umum NUCircle

Sekapur Sirih
IMG_20190516_215012_220.jpg

Sejarah NUCircle

Masyarakat Profesional Santri

Paguyuban NUCircle terbentuk ketika tahun 2008 KH Masdar F. Mas’udi berinisiatif untuk mengumpulkan para profesional Nahdliyin yang terserak dan “belum tersapa” untuk “pulang” ke rumah dan membantu merevitalisasi rumah besar Nahdlatul Ulama.

​

Pada tahap awal, aktifitas paguyuban berorientasi kepada upaya konsolidasi melalui pembentukan "Majlis Tashwirul Afkar" berupa gerakan pemikiran, dengan secara rutin berkumpul, mengaji dan berdiskusi dari rumah ke rumah para anggota.

​

Gerakan pemikiran ini selanjutnya bertransformasi menjadi Gerakan kerja nyata yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup warga Nahdliyin. Dari semula berformat Paguyuban, pada tahun 2017 secara legal formal melalui Keputusan Menkumham No:AHU-0016078.AH.01.07.Tahun 2017 tanggal 8 November 2017 lahirlah Perkumpulan Nusantara Utama Cita, Jaringan Masyarakat Profesional Santri, Nahdlatul Ummah Al Musyarakiyah, atau yang lebih populer dikenal dengan nama NU Circle.

Sejarah NUCircle

Tentang NUCircle

MASYARAKAT PROFESIONAL SANTRI

Basis utama Nahdlatul Ulama (NU) adalah pesantren yang menjadi soko guru dan mata airnya, Dari pesantren inilah NU mendapatkan gugusan keumatan yang disebut dengan Santri. 


NU Circle, bisa dikenali sebagai lingkaran teman - teman yang setia dan secara kultur dekat pada NU dan memiliki kerinduan untuk "pulang" ke rumah besar NU. Seringkali secara berseloroh rekan-rekan di NU Circle sering menyebut sebagai para muallaf NU.

 

Komposisi keanggotaan NU Circle lebih banyak diisi oleh teman-teman yang latar belakang pendidikannya lebih banyak didapat melalui jalur pendidikan formal, seperti sekolah dan Perguruan Tinggi umum, dan setelah selesai studi bekerja di bidang yang ditopang oleh keahlian dan keilmuan masing-masing.


Terma NUC, pasti menggelitik orang untuk berseloroh, "jika ada NU-C, tentu ada NU-A dan NU-B". Benarkah? Boleh juga!

Katakanlah NU-A adalah adalah soko guru NU dari kalangan Pesantren dan kyai/ulama,

NU-B  adalah gugusan Tanfidzyah yang bertangggungjawab terhadap "Pelaksana" (Arab : Tanfiz) Program organisasi (NU).

Di bawah NU-B (Tanfidzyah) adalah NU-C yang terdiri dari kalangan Professional yang bertanggungjawab terhadap implementasi program di lapangan dalam ranah kehidupan yang penuh kompetisi. Suatu ranah kehidupan yang tidak lagi diatasi secara linier dan konvensional.

 

Insya Allah dengan 3 (tiga) gugus tugas tersebut yang bersinergi secara optimal, maka NU akan menemukan posisinya yang sejati di era masa depan.

​

KH Masdar F. Masúdi

Founder / Dewan Kehormatan NU Circle

Glass Buildings
Tentang NU Circle

Visi

Dari Profesional Untuk Umat dan Bangsa

Terwujudnya Masyarakat Profesional Santri yang sejahtera dan bernapaskan Pancasila, serta Islam Rahmatan Lil Alamin yang bercorak keNusantaraan, demi terwujudnya kebahagiaan umat dan bangsa.

Visi NUCircle

Tri Misi NUCircle

Mempertahankan NKRI

Mempertahankan Republik Indonesia warisan luhur para pendiri bangsa, mengembangkan semangat kebangsaan dan patriotisme, dan setia kepada cita-cita berbangsa dan bernegara, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh para santri pejuang kemerdekaan di masa lalu.

Syiar Islam Rahmatan Lil Alamin

Mengembangkan syiar Islam Rahmatan Lil Alamin yang bercorak kenusantaraan kepada segenap lapisan masyarakat Indonesia dan dunia dalam rumah besar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Membangun Masyarakat Profesional Santri

Melakukan pembangunan manusia santri yang professional dengan membudayakan praktik-praktik terbaik kekinian yang berbasis sains-teknologi, etos manajemen modern, dan etika public demi terwujudnya peradaban Indonesia yang maju dan berkeadaban pada khususnya dan umat
Islam pada umumnya

Tri Misi

Tri Matra NUCircle

santri_edited.png
Religius

Kesantrian

bertindak sebagai ummatan wasathan, mengarus-utamakan ahlul sunnah wal jamaah dan mensyiarkan Islam Rahmatan Lil Alamin

Santri_Pejuang_edited.png
Nasionalis

Kenusantaraan

menjadikan nusantara sebagai tanah tumpah darah yang harus dibela dengan bersendi kepada Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan UUD 1945

young professional.jpg
Profesional

Keprofesionalan

berintegritas (shiddiq),

​

cakap / berkemampuan (fathanah),

​

dapat dipercaya (amanah), dan

​

berorientasi pada hasil (tabligh)

Tri Matra

H. Arsul Sani, S.H., M.Si, Pr.M

NU Circle telah berhasil meneguhkan jati dirinya sebagai The Society of Professional Santri. Masyarakat profesional santri yang koheren dalam mewujudkan kebangkitan umat (nahdlatul ummah al musyarakiyah).

lily_edited.png

Lili Chodidjah Wahid

yang dinamakan santrinya Pendiri NU adalah santri yang mau mengurusi NU yaitu mengurusi dan melayani warga nahdliyin

IMG_9856_edited.png

Prof. Maksoem Machfudz

Ada beberapa aktifitas nyata yang telah dilakukan NU-Circle,  jelas sekali semua itu teramat inspiring bagi kelompok lain, internal dan eksternal, dalam mendukung bakti kemasyarakatan PBNU.

Filosofi Logo NUCircle

Masyarakat Profesional Santri

  1. Tiga lingkaran tidak penuh menyatu membentuk konfigurasi huruf NUC yang merupakan akronim dari NUCircle

  2. Terdapat 3 warna dasar pembentuk logo NUC yaitu merah, hijau dan putih yang melambangkan Tri Matra NUCircle: Kenusantaraan, Kesantrian dan Keprofesionalan.

  3. Lima bintang di atas melambangkan kesetiaan NUCircle kepada Pancasila sebagai Dasar Negara

  4. Empat bintang di bawah melambangkan misi kerasulan menuju karakter pribadi NUCircle yang paripurna yaitu Shiddiq, Amanah, Fathanah, dan Tabhligh.

  5. Keterpaduan 5 bintang di atas dan 4 bintang di bawah melingkupi bola dunia melambangkan jati diri NUCircle sebagai Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang menjadi Rahmat Bagi Seluruh Semesta.

  6. Kaligrafi di bawah logo bertuliskan Nahdlatul Ummah Al Musyarakiyah, yang merefleksikan kebangkitan Masyarakat Profesional Santri yang berupaya mencapai kesejahteraan dan kemartabatan secara kolektif.

Pesan Dewan Kehormatan
Filosofi Logo
bottom of page